Perishable food
PERISHABLE FOOD
MUHAMMAD BASKORO BASRI
P0.71.3.221.11.1.051
II.B
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
DIPLOMA III
2013
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
DIPLOMA III
2013
PERISHABEL
FOOD
Makanan yang mudah basi adalah mereka
cenderung merusak, membusuk atau menjadi tidak aman untuk dikonsumsi jika tidak
disimpan dalam lemari es pada 40 ° F (4,4 ° C) atau di bawah atau beku pada 0 °
F (-17,8 ° C) atau di bawah. Contoh makanan yang harus disimpan dalam lemari es
untuk keselamatan termasuk daging, unggas, ikan, produk susu, dan semua sisa
dimasak. Pendinginan memperlambat pertumbuhan bakteri dan pembekuan berhenti
itu. Ada dua keluarga yang sama sekali berbeda dari bakteri yang dapat pada
makanan: bakteri patogen, jenis yang menyebabkan penyakit bawaan makanan, dan
bakteri pembusukan, jenis bakteri yang menyebabkan makanan memburuk dan
mengembangkan bau yang tidak menyenangkan, rasa, dan tekstur.
Makanan yang mudah basi adalah makanan
seperti daging segar, seafood, dan buah-buahan matang. Sementara tidak tahan lama adalah barang yang tidak
merusak atau busuk .... misalnya; makanan kaleng, jenis pasta semua, gula,
tepung, ikal (dan chip jika udara-disegel), rempah-rempah tidak tahan lama non
juga.
Makanan yang mudah basi adalah APAPUN
makanan yang akan memanjakan, membusuk, pergi buruk sangat cepat, seperti dalam
beberapa jam. Sebagian besar makanan yang mudah rusak (mati cepat) bahkan tidak
akan bertahan beberapa jam tanpa pendinginan atau pembekuan. Susu, keju
cottage, krim asam, es krim, daging, daging babi, ayam, cukup banyak makanan
yang mudah rusak adalah apa pun yang Anda biasanya akan tetap dalam lemari es
atau freezer selama beberapa hari, jika tidak, jika Anda meninggalkannya
keluar, itu akan pergi buruk. Non-tahan lama adalah makanan kering dan kaleng,
kadang-kadang sayuran.
Penanganan
produk pasca pengolahan sangat penting karena berkaitan dengan perubahan
kualitas produk dan masa simpan.
Meskipun produk telah diolah sedemikian rupa pada beberapa tahapan yang
keseluruhannya bertujuan meningkatkan stabilitas, sehingga kemungkinan masih
bisa terjadi perubahan kualitas.
Perubahan-perubahan tersebut umumnya mengarah ke kerusakan, dapat
memperpendek masa simpan serta meningkatkan resiko keamanan bagi konsumen. Pangan hewani yang terdiri atas produk hasil
peternakan dan perikanan berupa daging, susu dan telur serta produk olahannya merupakan produk yang sangat mudah rusak (perishable). Kerusakan
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
- Kerusakan yang sangat ditentukan oleh sifat alamiah dari produk seperti perubahan fisik dan perubahan oleh pengaruh mikrobiologi, kimia dan biokimia.
- Kerusakan yang tergantung pada kondisi lingkungan seperti kerusakan mekanis (benturan, gesekan dan lainnya), perubahan kadar air, absorbsi dan interaksi dengan oksigen dan kehilangan atau perubahan cita rasa. Kerusakan seperti ini umumnya dapat dicegah dengan perlindungan menggunakan kemasan.
Resiko
kerusakan pangan akibat faktor yang bersifat alamiah seperti kimia dan biokimia
dapat dicegah dengan pengawetan dan pengolahan.
Pendinginan dan pembekuan sebagai cara pengawetan pangan dapat menurunkan atau menghentikan reaksi biokimia dalam bahan pangan, sehingga
perubahan kimia lebih lanjut dapat dikurangi.
Dengan cara ini perkembangan mikroorganisme perusak juga dapat
dikendalikan (Dwijoseputro, 1994).
Opmerkings
Plaas 'n opmerking