SAHABAT SEJATI MENGENALKANKU KEPADAMU
SAHABAT
SEJATI
MENGENALKANKU
KEPADAMU
A
|
ku melihatmu dari kejauhan. Aku melihatmu hanya
lewat instagram. Aku memanggilmu miss dalam cerita ini.
Kelak jika aku rindu aku hanya menambahkan kamu/you. I miss you.
Malam yang dingin, sunyi dan sepi
kuhampiri teman sejatiku. Yang ku anggap sejatinya teman adalah dya yang selalu
ada untukku. Tiap hari dimanapun dan kapanpun dya bersamaku. Dalam kesunyianku,
dya lah yang selalu menghampiriku. Dya atak pernah mengenal lelah, dya tak
pernah mengeluh untuk menemaniku.Walaupun kelak akan pergi begitu saja. Entah
musna atau sudah tidak menginkan aku lagi.
Pada saat malam
itu, aku melihatmu dari salah satu hasil uploadtanmu dan aku ingat persis foto
yang kamu upload. Aku follow kamu. Aku follow kamu dan berharap di follow
kembali layaknya pengguna instagram lainnya. Aku tau kamu tidak follow aku miss
saat itu, walaupun aku sangat senang bisa follow kamu. Walaupun kamu gengsi
follow aku yang hanya sebagai manusia biasa, aku tak apa-apa. Aku tak menjerit
menangis. Aku senang bisa memandangmu walau hanya lewat layar handpone mini
milikku.
Kubuka instagram
yang kesekian kalinya. Tiba-iba kamu muncul di time line instagram pribadiku.
Jelas muncul di time line, aku sudah follow kamu. Seperti yang aku lakukan kepada
orang-orang yang aku follow, setiap ku melihat foto yang mereka post, aku
selalu memberikan like. Mungkin saat ini sebagai pengguna instagram sangat
senang dan bangga jika memiliki like yang banyak. Followers yang sampai
beribu-ribu. Dari yang mereka kenal, mereka benci (haters), maupun sampai
kepada yang mereka tidak kenal. Ku like foto yang barusan kamu upload, dan kamu
mulai membalas like pada fotoku.
Foto yang kupost
beberapa hari yang lalu. Aku tak mengerti maksud mu miss’ saat itu. Tapi perlahan
aku mulai mengerti disaat kumenemukanlikeFoto dari kamu ada tiga. Tapi saat itu
aku masih berfikir, mengapa ada like sedangkan follow kau hiraukan? Ataukah
kamu ingin balasan like dariku? Sepertinya begitu. Tanpa ragu dan bimbang aku
tiba-tiba kembali balas like foto kamu tiga juga. Aku mengerti bahwa media
social jaman sekarang mengharapkan imbalan jika begitu adanya. Jika di like
mintanya balas like. Itu yang terbenak di fikiranku saat ini.
Tiap hari aku
perhatikan uploadmu, tak satupun kulewati. Tak satupun tak aku love. Walau
hanya lewat instagram tapi aku rasa getar dalam tubuhku jika ku tap dua kali
foto kamu. Miss’ aku juga pernah tap dua kali bibir kamu miss. “dapatkah nanti
aku sentuh bibirmu ini? “dalam hatiku berkata demikian” dengan tubuh gemetar
dan ragu. Dan saat itu aku punya harapan yang terang untuk memilikumu. Seperti
halnya senja di sore hari. Aku takut kamu tak suka ku perlakukan demikian. Like
seadanya. Walaupun tap dua kali pada foto hasil postinganmu membuatku bahagia,
tapi aku harap kamu bahagia seperti halnya apa yang aku rasakan.
Waktu demi waktu berlalu, setiap
postinganmu Miss’ aku perhatikan dengan teliti. Tak pernah lepas dari LIKE. Aku
ikhlas melakukan semuanya. Walaupun ada like yang aku lewatkan, aku berharap
menelusurimu lalu memberikan like pada foto hasil post kamu. Walau post kamu
beberapa hari yang lalu.
Aku, 26 Mei 2016
Opmerkings
Plaas 'n opmerking